Minggu, 05 Oktober 2014

Rindu Buah Hati


Sebenarnya bila ditelusuri lebih dalam tentang kesiapan jiwa mungkin belum siap. Tapi sebagian besar kita adalah orang yg sedikit memperhitungkan resiko, sehingga memiliki keinginan apapun begitu ringan kita utarakan,sementara setiap keinginan itu ada konsekuensi.  

" mi,aku juga pengen punya anak kayak kakak " kataku pada ibuku saat mendengar kabar itu. Ibuku tertawa, menikahlah kalo ingin punya anak. 

Huh..aku merengut,terbayang sudah berbagai ujian menuju singgasana sehari yg telah aku lalui. tak sulit memang,tapi penuh liku dan melelahkan. 
Cariin lah mi. Umiku hanya tersenyum.Beliau tidak pernah menyodorkan jodoh padaku. Bukan tidak mau,tapi kemandirianku sejak kecil membuatnya percaya aku bisa mencari Imam bagi hidupku yg terbaik tanpa campur tangannya.

Aku mendengar berita kehamilan kakakku itu saat aku dalam perantauan diibukota Jakarta.
 Rasanya aku seperti tersadar sudah terlalu lama melanglang buana mengejar mimpiku.
 Sebelas tahun merantau menciptakan sejarah dan prestasi mewujudkan obsesi liar seorang gadis kecil bermimpi besar. Mungkin kabar kehamilan adalah sebuah berita sentimentil yang tak pernah kuduga menjadi sebuah kata yang begitu mengetuk dinding kesadaranku.

Aku seperti dihantarkan pada sebuah tanya tentang  tujuan hidupku sebagai perempuan. Yakni menjadi  Madrasah pertama bagi putra putrinya disamping amanah lainnya.  
Aku perempuan pemilik mimpi yang takut sekali pada kata takluk diambang berhasil. Bayangan kata gagal sukses bila aku hilang tujuan begitu mencekam. Tapi dalam keheningan malam aku mengetuk pintu Robb ku. Aku berdialog sendiri diatas sajadah, maklum muroqobatulloh itu masih belum aku pahami bagaimana menghadirkannya..... mungkin lebih mirip seperti ratapan seorang diri sambil berharap sang Maha Rahman menatapku.   Aku meyakinkan diriku Dia akan mendengarku, sebab banyak keajaiban yg aku rasakan saat aku bersandar kepadaNya, terutama dalam perantauanku selama 132 bulan ini.

Dan hari ini aku ingin sekali mengatakan alhamdulillah. Setelah miladku desember tahun lalu, Allah memberiku gift seorang pemuda sholeh yang manisnya minta ampun ( uhuk uhuk.. : D ) menjadi Imamku yang selalu mengiringi langkahku dalam susah dan senang. dalam menyusuri kehidupan dalam keridhoan Tuhan.  Lalu awal september lalu aku merasakan kebahagiaan pernikahanku sedikit terusik karena rasa sakit dan tidak nyaman menderaku. Rasa mual menyerang tiba-tiba. Tapi aneh, suamiku malah senang. Dia membisikkan sesuatu. Aku tak percaya. Esok hari aku membeli tes pack dan membuktikan sendiri dugaan suamiku itu, dan Alhamdulillah...aku positif akan menjadi seorang ibu. 

Rasanya aneh sekali. Pagi itu saat aku tes aku habis mual berat. Rasanya semua isi perut mau keluar. Tapi begitu melihat hasilnya, Subhanalloh kebahagian itu menyeruak. Tak tahan menahan haru. Bulir bulir air matakupun mengalir. Kebahagiaan ini suatu kebahagian yang lain. Kebahagiaan yang sulit untuk digambarkan. Rasanya seperti melayang begitu menyadari ada Titipan Allah yang hadir dalam rahimku.   

Rasanya tidak percaya dan lucu. Jadi teringat batapa banyaknya pesanan teman-temanku yg minta foto bila aku sudah hamil besar nanti. " lucu kali ya  kalo kamu hamil,badannya imut perutnya gede" bagitulah mereka berpikir. Aku sendiri penasaran seperti apakah bentuk saat hamil besar nanti. Namun ketika menyadari amanah ini telah hadir dalam rumah tanggaku yang terpikir saat ini rasa tanggung jawab yang ada dipundakku. Ya Robb...kuatkan aku untuk bisa menjaga amanahMu.

Jadi terasa banyak kurangnya. Dulu sebelum menikah kebanyakan baca buku persiapan menikah saja. Seharusnya banyak-banyak baca buku cara mendidik anak,hehehe...
aku ingin sekali mengajak teman-teman yang masih single, banyak2 persiapa sebelum menikah termsuk hal2 setelah pernikahan sampai sedetil-detilnya. Agar kita tidak kaget saat amanah tiba.
buat ankku penghuni rahimku yang bunda sayangi karena Allah. Ini puisi buat kamu

Oh Timang Timang..
timang timang dalam buayan angan..nikmatilah sayang
kehangatan rahim yg Allah sajikan
Do'akan bunda kuat
bisa makan makanan yang kamu butuhkan
Do'akan keistiqomahan merawatmu dengan do'a
dengan sholat dan dengan taubat
taubat dari segala dosa
Agar kamu jadi penuh cahaya
bisa mendengar kalam Ilahi dari bibir bunda
atau setidaknya dari getaran hati yg berdzikir padaNya

sayang..timang timang anakku sayang
merindumu dari waktu kewaktu
ingin segera bertemu dan melekatkan kalam Ilahi dilisanmu
Do'akan ya dedek
moga saat hari itu tiba
bunda jadi bunda sholeha
hanya untukmu
aduhai cinta
ayah dan bunda.

By. Tigris,Catatan seorang Bunda : )



2 komentar: